Aditya Pradana :RAILFANS

Senin, 05 November 2012

KA Purwojaya

Kereta api Purwojaya melayani pemerjalan koridor Cilacap - Purwokerto - Jakarta Gambir dengan kapasitas 284 tempat duduk dan menyediakan layanan kelas bisnis dan eksekutif. Peluncuran pedana KA Purwojaya dilakukan pada awal Maret 1995.
Perjalanan sejauh 444 km ditempuh dalam waktu 6 jam dan hanya berhenti di Stasiun, Stasiun Gumilir, Stasiun Maos, Stasiun Kroya, Stasiun Purwokerto , dan Stasiun Jatinegara. Rangkaian kereta api ini terdiri dari 5 kereta kelas eksekutif, 3 kereta kelas bisnis, 1 kereta makan, 1 kereta pembangkit. Alternatif perjalanan ditawarkan malam hari dari Cilacap dan siang hari dari arah Jakarta.

Purwojaya1.jpg
Info
Kelas Eksekutif Bisnis
Sistem Kereta api ekspres
Status Beroperasi
Lokal Daop V Purwokerto
Stasiun terminus Cilacap
Jakarta Gambir
Rute pelayanan 1
Operasional
Dibuka Maret 1995
Pemilik PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Operator Daerah Operasi V Purwokerto
Dipo Purwokerto (PWT)
Lokomotif CC201/ CC 20412
Teknis
Jarak tempuh 444 km
Lebar trek 1067 mm
Elektrifikasi -
Kecepatan operasi 50 s.d. 100 km/jam
Elevasi tertinggi 559 m (Kranggan, Banyumas)

Lokomotif BB 300

Photo Courtesy of Budi Bahariawan Sofyan

Lokomotif BB300 adalah lokomotif diesel tipe hidrolik yang dibeli dari pabrik Krupp (Jerman) dan mulai didinaskan pada tahun 1958. Lokomotif ini didatangkan oleh DKA (Djawatan Kereta Api) sebanyak 17 unit pada tahun 1958 dan 13 unit pada tahun 1959 untuk menggantikan peran lokomotif-lokomotif uap yang memiliki kecepatan maksimum 75 km/jam (seperti lokomotif uap B13, B51, BB10, C27). Lokomotif ini mampu beroperasi di jalan rel kategori kecil (tipe R25 atau R33).
BB300 merupakan salah satu perintis modernisasi lokomotif di Sumatra Utara dan Sumatra Barat, walaupun saat ini sudah tidak ada lagi BB300 yang beroperasi di kedua wilayah tersebut. Lokomotif ini digunakan untuk menarik gerbong barang atau kereta penumpang pada rute jarak pendek. Lokomotif BB300 tersebar di pulau Jawa dan  pernah beroperasi pada rute Merak – Rangkasbitung – Tanah Abang, Banjar – Maos – Kroya, Cilacap – Maos – Kroya, Banjar – Cijulang, Semarang Poncol – Demak – Blora – Cepu, Solo Purwosari – Wonogiri, Kutoarjo – Purworejo, Surabaya Kota – Malang – Blitar, Jember – Panarukan – Banyuwangi dan Yogyakarta – Magelang.
Secara umum, lokomotif BB300 memiliki bentuk yang klasik dan bahkan bentuk seperti ini masih dipergunakan untuk lokomotif kategori sedang di Eropa. Bentuk lokomotif BB300 yang persegi sederhana, dengan lampu bulat yang diapit dua penutup semboyan. Lokomotif ini hanya memiliki 1 kabin masinis. Untuk spesifikasi teknis mesin, motor dieselnya bertipe (MB) 820 B – Maybach Mercedes Benz, berat 36 ton, daya 680 HP (horse power) dan dapat mencapai kecepatan maksimum 75 km/jam serta menggunakan transmisi hidrolik Krupp 2 WZLI - 15. Pada tahun 1984, dilakukan repowering pada lokomotif BB300. Tujuan repowering adalah untuk mengembalikan kinerja lokomotif seperti kondisi awal/baru dan memperpanjang masa pakai lokomotif.
Lokomotif BB300 memiliki keunggulan dapat digunakan pada jalan rel yang tergenang oleh air. Keunggulan lokomotif diesel tipe hidrolik adalah menggunakan mesin diesel hidrolik yang menghubungkan transmisi gardan (mesinnya di atas roda) ke roda gigi (gear box). Ini berbeda dengan lokomotif diesel tipe elektrik yang menggunakan tenaga motor (motor traksinya berada didekat roda). Lokomotif diesel tipe elektrik jika melewati genangan air akan mudah korsleting dan bisa macet saat melintas di jalan rel yang terkena banjir.
Karena keterbatasan suku cadang dan usia yang semakin tua, saat ini lokomotif BB300 hanya difungsikan untuk dinas langsir di Manggarai, Bandung, Kutoarjo, Solo Balapan dan Cepu. Dari 30 unit lokomotif BB300, saat ini hanya tersisa 6 unit lokomotif BB300 yang masih siap operasi yaitu BB300 01 (Manggarai), BB300 06 (Kutoarjo), BB300 13 (Solo), BB300 16 (Kutoarjo), BB300 24 (Cepu) dan BB300 29 (Solo).

High Speed Train : SHINKANSEN series


Sekali kali share tentang KA luar ah.. nah kali ini saya mau bahas soal........ Shinkansen

Shinkansen (新幹線, juga sering dipanggil kereta peluru) adalah jalur kereta api cepat Jepang yang dioperasikan oleh empat perusahaan dalam grup Japan Railways.
Shinkansen merupakan sarana utama untuk angkutan antar kota di Jepang, selain pesawat terbang. Kecepatan tertingginya bisa mencapai 300 km/jam.
Nama Shinkansen sering digunakan oleh orang-orang di luar Jepang untuk merujuk kepada kereta apinya, namun kata ini dalam bahasa Jepang sebenarnya merujuk kepada nama jalur kereta api tersebut.

Sejarah

Shinkansen dibuka pada 1 Oktober 1964 untuk menyambut Olimpiade Tokyo. Jalur ini langsung sukses, melayani 100 juta penumpang kurang dari 3 tahun sejak dibuka pada tanggal 13 Juli 1967, dan melayani satu milyar penumpang pada 1976.
Pada mulanya Shinkanshen dari Tokyo ke Shin-Osaka (515,4km) memakan waktu kira-kira 4 jam. Pada 1992, Shinkanshen model baru 'Nazomi' yang dapat menghasilkan kecepatan 270 km/j telah menghasilkan perjalanan yang singkat. Rancangan penggunaan landasan kereta api linear motor car pada abad ke-21 yang akan datang ini diharapkan akan menambah kecepatan Shinkanshen.

Keamanan

Tidak ada daftar kecelakaan yang berakibat fatal dalam pengoperasian Shinkansen sejak sekitar 40 tahun yang lalu. Namun ada beberapa orang terluka dan satu kefatalan dikarenakan pintu yang menjepit penumpang atau barang mereka. Selain itu ada beberapa percobaan bunuh diri oleh penumpang. Karena itu beberapa stasiun telah memasang pagar pelindung. Meskipun begitu tetap saja ada percobaan bunuh diri oleh penumpang yang memanjat pagar pengaman tersebut.
Untuk menghadapi gempa bumi kereta ini dilengkapi dengan sistem pendeteksian yang akan memberhentikan kereta bila gempa bumi terdeteksi. Pada gempa bumi Chuetsu di Oktober 2004 sebuah Shinkansen yang dekat dengan pusat gempa lepas dari relnya, namun tidak ada penumpang yang terluka. Kereta generasi berikutnya, FASTECH 360 akan memiliki sayap rem penahan angin (yang mirip dengan kegunaan telinga) untuk membantu proses pemberhentian bila gempa bumi terdeteksi.

Ketepatan waktu

Pada 2003, JR Central melaporkan jadwal waktu rata-rata Shinkansen tepat dalam 0,1 menit atau 6 detik dari waktu yang telah dijadwalkan. Ini termasuk seluruh kesalahan alami dan manusia dan dihitung dari seluruh 160.000 perjalanan yang dijalani oleh Shinkansen. Rekor sebelumnya dari 1997 dan tercatat 0,3 menit atau 18 detik.

Daftar jalur Shinkansen

Peta jaringan Shinkansen
Jalur utama adalah:
Dua jalur lebih jauh, dikenal sebagai Mini-Shinkansen (ミニ新幹線), juga beroperasi dengan meningkatkan jalur yang telah ada:
Ada dua sepur standar (standard gauge) yang secara teknis tidak diklasifikasikan sebagai jalur Shinkansen namun dengan pelayanan Shinkansen:
Jalur berikut masih dalam pengembangan:
Kebanyakan jalur Shinkansen yang diusulkan pada saat masa-masa keemasan pada awal tahun 1970-an telah ditunda hingga waktu yang tidak diketahui pasti. Ini termasuk hubungan ke Shikoku oleh proyek jembatan Honshu-Shikoku, sebuah hubungan dari Shinjuku ke Omiya, dan rute yang mencakup seluruh pesisir Laut Jepang Honshu. Namun, hanya jalur Shinkansen Narita yang disingkirkan dari rencana secara resmi.

TM 05 series

TOKYO METRO 05 SERIES (TM 05)

Tokyo Metro seri 05 adalah EMU (electric multiple unit)  yang beroperasi di Metro Line Tōzai Tokyo di Jepang. TM 05 dibuat pada tahun 1988-2004 (total 43 set10-kereta) sehingga mereka memiliki sejumlah varian. Set 05-125 seterusnya memiliki ujung depan yang didesain ulang dan disebut seri05NPara master controller mencakup sistem deadman dimana rem diterapkan jika masinis melepaskan master controller. 


JALUR DI JEPANG YANG MENGGUNAKAN TM 05

  • Tozai Line
  • Toyo Rapid Line (Jalur Cepat Toyo) antara Stasiun Nishi-Funabashi dan Stasiun Toyo-Katsutadai.
  • JR Line antara Stasiun Nakano dan Stasiun Mitaka.
  • JR Line antara Stasiun Nishi-Funabashi dan Stasiun Tsudanuma (hanya pagi hari kerja dan malam hari).
SPESIFIKASI TM 05

 05-101 to 113F05-114F05-115 to 118F05-119 to 124F05-125 to 133F05-134 to 139F05-140 to 143F / All sets of 2000 series
Maximum speed110 km/h120 km/h
Acceleration3.3 km/h/s3.0 km/h/s3.3 km/h/s
Deceleration3.5 km/h/s (emergency 5.0 km/h/s)
Front end styleRectangular lights, no skirtRound lights, skirt
HeadlightsSealed beamHID
Destination indicationRoller blind3-color LED
LED displays inside car8 per car4 per car
Control systemChopperGTO-VVVFChopperIGBT-VVVF
MT ratio5M5T4M6T5M5T4M6T5M5T
Motor output (per motor)160 kW200 kW160 kW205 kW165 kW
Train power output3,200 kW3,280 kW3,300 kW
Gear ratio5.73 (86:15)7.79 (109:14)5.73 (86:15)7.79 (109:14)6.21 (87:14)
Pantographlozenge x5lozenge x4lozenge x5lozenge x4single arm x5Notesingle arm x3
Door width1.3 m1.8 m1.3 m
Driver's cabDual handleSingle handle
Seat configuration(intermediate cars)3-7-7-7-32-6-6-6-24-6-7-6-43-7-7-7-3



TOKYO METRO SERI 05 DI JEPANG

Tokyo Metro 05 series


TOKYO METRO SERI 05 SETELAH MASUK DI INDONESIA


















sumber : http://kiddrockryan.blogspot.com/2011/07/tokyo-metro-05-series-tm-05.html

Loko Uap DD 50 series, The largest Mallet locomotives in Indonesia


dd52_10

Walaupun lokomotif uap CC10 sudah dapat memenuhi kebutuhan angkutan barang di jalur kereta api yang melalui pegunungan di Jawa Barat namun perusahaan kereta api Staats Spoorwegen (SS) masih membutuhkan lokomotif dengan daya yang lebih kuat dari lokomotif yang sudah ada dan mampu berbelok dengan mulus pada tikungan yang tajam pada jalur pegunungan di Jawa Barat. Tugas ini dipercayakan kepada lokomotif DD50, DD51 dan DD52. Lokomotif uap DD50, DD51 dan DD52 merupakan lokomotif tipe Mallet generasi ketiga, keempat dan kelima yang beroperasi di Indonesia. Ketiga seri lokomotif uap tersebut memiliki susunan roda 2-8-8-0.
Lokomotif DD50 memiliki berat 133 ton, panjang 20737 mm dan mampu melaju hingga kecepatan 40 km/jam. Lokomotif DD51 memiliki daya berat 137 ton, panjang 20737 mm dan mampu melaju hingga kecepatan 40 km/jam. Lokomotif DD52 memiliki daya 1850 HP (horse power), berat 136 ton, panjang 20792 mm dan mampu melaju hingga kecepatan 50 km/jam. Dengan spesifikasi teknis yang seperti itu maka lokomotif DD50, DD51 dan DD52 merupakan lokomotif uap terbesar yang pernah beroperasi di Indonesia.
Pada tahun 1916, SS memesan 8 unit lokomotif DD50 pabrik ALCO (American Locomotive Co, Amerika Serikat). Kemudian pada tahun 1919, SS kembali memesan 12 unit lokomotif DD51 ke pabrik ALCO dengan konstruksi yang sama dengan lokomotif DD50 namun dengan design teknis yang lebih baik. Lokomotif DD50 dan DD51 mampu melaju hingga kecepatan 40 km/jam. Pada tahun 1923, SS kembali memesan 10 unit lokomotif DD52 dengan konstruksi yang sama dengan lokomotif DD50/DD51 namun dengan kecepatan maksimum yang lebih tinggi yaitu 50 km/jam. Namun pemesanan lokomotif DD52 ini dilayangkan kepada 3 (tiga) pabrik lokomotif di Eropa (Hanomag/Jerman, Hartmann/Jerman and Werkspoor/Belanda).
Operasional Lokomotif seri DD ini hanya bertahan sampai dengan tahun 1974 dan tak ada satupun yang tersisa, seiring dengan penggantian penggunaan lokomotif uap dengan lokomotif diesel.

LOKOMOTIF CC 203

Lokomotif CC203 buatan General Electric dengan seri U20C merupakan pengembangan desain dari lokomotif CC201, yaitu pada bentuk kabin masinis ujung pendek yang aerodinamis, serta diperlebar untuk kenyamanan dan mengurangi penumpang liar.
Lokomotif ini bergandar Co'Co'. Artinya adalah lokomotif dengan dua bogie, di mana setiap bogie mempunyai tiga poros penggerak yang masing-masing digerakkan oleh motor tersendiri.
Yang membedakan adalah lokomotif CC203 menggunakan motor diesel dengan dua tingkat turbo charger sehingga dayanya sebesar 2250 HP. Selain itu, kecuali CC 203 31 - CC 203 34, terdapat logo Kementerian Perhubungan di bagian depannya yang merupakan ciri khas yang mencolok pada lokomotif ini sebab pembuatan lokomotif ini selain didanai oleh perusahaan General Electric sendiri juga dibantu dengan dana dari pemerintah melalui Kementerian Perhubungan.
Indonesia membuat lokomotif ini sejak tahun 1995-2000. Terdiri dari 4 generasi, yaitu:
  • CC203 generasi I (tahun 1995, 12 unit, nomor seri 01-12)
  • CC203 generasi II (tahun 1996-1998, 18 unit, nomor seri 13-30)
  • CC203 generasi III (tahun 1999, 7 unit, nomor seri 31-37)
  • CC203 generasi IV (tahun 2000, 4 unit, nomor seri 38-41)
Sampai saat ini jumlahnya adalah 37 buah di Jawa dan 4 buah di Sumatera Selatan. Lokomotif ini terdapat di:
Dipo Induk No. Lokomotif
Jatinegara (JNG) CC 203 12 (no. baru: CC 203 95 12), CC 203 13 (no. baru: CC 203 98 01), CC 203 15 (no. baru: CC 203 98 03), CC 203 17 (no. baru: CC 203 98 05), CC 203 18 (no. baru: CC 203 98 06), CC 203 19 (no. baru: CC 203 98 07), CC 203 20 (no. baru: CC 203 98 08), CC 203 21 (no. baru: CC 203 98 09), CC 203 22 (no. baru: CC 203 98 10), CC 203 23 (no. baru: CC 203 98 11), CC 203 24 (no. baru: CC 203 98 12), CC 203 25 (no. baru: CC 203 98 13), CC 203 26 (no. baru: CC 203 98 14), CC 203 27 (no. baru: CC 203 98 15), & CC 203 36 (no. baru: CC 203 01 06)
Bandung (BD) CC 203 02 (no. baru: CC 203 95 02), CC 203 03 (no. baru: CC 203 95 03), CC 203 04 (no. baru: CC 203 95 04), CC 203 05 (no. baru: CC 203 95 05), CC 203 06 (no. baru: CC 203 95 06), CC 203 07 (no. baru: CC 203 95 07), CC 203 08 (no. baru: CC 203 95 08), CC 203 09 (no. baru: CC 203 95 09), CC 203 10 (no. baru: CC 203 95 10), & CC 203 11 (no. baru: CC 203 95 11)
Cirebon (CN) CC 203 35 (no. baru: CC 203 01 05)
Semarang Poncol (SMC) CC 203 28 (no. baru: CC 203 98 16), CC 203 29 (no. baru: CC 203 98 17), &CC 203 30 (no. baru: CC 203 98 18)
Purwokerto (PWT) CC 203 41 (no. baru: CC 203 02 04) (di Alokasikan Per 12 November 2012)
Yogyakarta (YK) CC 203 01 (no. baru: CC 203 95 01), CC 203 14 (no. baru: CC 203 98 02), & CC 203 16 (no. baru: CC 203 98 04)
Sidotopo (SDT) CC 203 37 (no. baru: CC 203 01 07), CC 203 38 (no. baru: CC 203 02 01), CC 203 39 (no. baru: CC 203 02 02), & CC 203 40 (no. baru: CC 203 02 03)

CC 203 31 (no. baru: CC 203 01 01), CC 203 32 (no. baru: CC 203 01 02), CC 203 33R (no. baru: CC 203 01 03), & CC 203 34 (no. baru: CC 203 01 04) (berwarna hijau dan milik PT. TEL)

CC 203 yang unik
1. CC 203 40
Lokomotif CC 203 40 sebelumnya sama seperti lokomotif CC203 yang lainnya, hingga mengalami kecelakaan KA di Pemalang 2 Oktober 2010 silam. Anehnya, setelah menyebabkan satu unit kereta kelas bisnis KA Senja Utama Semarang hancur, lokomotif ini hanya mengalami kerusakan ringan: lampu-lampunya pecah dan catnya mengelupas. Setelah diperbaiki di Balai Yasa Yogyakarta, lokomotif ini mengalami perubahan pada cowhanger/bempernya, yaitu pada bagian bawahnya sedikit menyembul ke depan berbentuk segitiga. Anda bisa menemukan CC 203 40 di Dipo Lokomotif Sidotopo Surabaya atau sedang menarik rangkaian kereta api yang memiliki tujuan dari atau ke Kota Surabaya, seperti KA Rapih Dhoho, KA Penataran, KA Bima, KA Argo Bromo Anggrek, dan KA lainnya.
2. CC 203 06 dan CC 203 11
Jika kabin masinis kedua lokomotif ini diamati di bagian depan, bagian tengah kabin sedikit tertekuk ke luar (ke depan), sehingga kedua lokomotif ini seolah-olah mempunyai ekspresi wajah sedih atau murung, karena jendela kabin dan bagian lainnya menyerupai wajah seseorang yang sedih/murung. Pada awalnya hanya CC 203 06 yang mempunyai karakteristik wajah (kabin masinis) seperti ini, sedangkan CC 203 11 masih mempunyai wajah (kabin masinis) yang normal. Namun setelah mengalami kecelakaan tabrakan kereta api di Langen 28 Januari 2011 silam, kabin masinis lokomotif CC 203 11 rusak parah dan diperbaiki di Balai Yasa Pengok, Yogyakarta. Setelah selesai perbaikan olah BY Pengok, barulah CC 203 11 mempunyai bentuk kabin masinis yang mempunyai kesan wajah sedih atau murung ini. Anda bisa menemukan kedua lokomotif ini di Dipo Lokomotif Bandung atau sedang menarik rangkaian kereta api yang memiliki tujuan dari atau ke Kota Bandung.
3.CC 203 01 ,CC 203 02, CC 203 05, CC 203 07, CC 203 09, CC 203 13, CC 203 14, CC 203 15, & CC 203 19
Jika diamati sekilas, lok-lok CC203 ini tidak nampak perbedaannya. Namun setelah didekati, ukuran pintu di bawah kaca kabin masinis itu berbeda. Sebelah kiri memiliki ukuran yang lebih besar daripada yang kanan.
      

LOKOMOTIF BB304

Lokomotif BB 304 adalah lokomotif diesel hidraulik buatan pabrik Fried Krupp, Jerman. Lokomotif ini mulai dinas sejak 1976. Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 1550 HP. Lokomotif ini biasa digunakan untuk dinasan kereta penumpang ataupun kereta barang. Lokomotif ini dapat berjalan dengan kecepatan maksimum yaitu 120 km/jam. Lokomotif ini bergandar B' B', artinya lokomotif ini memiliki dua bogie, di mana setiap bogienya memiliki dua poros penggerak yang saling dihubungkan.
Di Indonesia, lokomotif ini terdapat di dipo lokomotif Tanah Abang (di antaranya BB304 06, BB304 11 - BB304 14, BB304 16, BB304 18 - BB304 19, BB304 22 - BB304 25), dipo lokomotif Cepu, dan di dipo lokomotif Jember (BB304 02, BB304 03, dan BB 304 23R).
Unit yang sudah tidak beroperasi di antaranya: BB30401, BB30405, BB30408, BB30411, BB30414, BB30419, BB30420, BB30422, BB30424, BB30425.
Karena keterbatasan suku cadang dan usia maka KAI melakukan kebijakan repowering yaitu membuang mesin BB304 yang sudah lama dan mencangkokkan mesin baru di BB304, dengan penggantian mesin yang baru maka suku cadang lebih mudah didapatkan selain itu kekuatan BB304 yang sudah diganti mesinnya meningkat, dari 1550 HP menjadi 1800 HP, rencananya di tahun 2012 sejumlah lokomotif BB 304 akan direpowering, mengingat hasil modifikasi tersebut sangat memuaskan

BB304
[[berkas:|300px|BB304]]
Sumber tenaga
Diesel hidraulik

Perusahaan pembuat Fried Krupp (Jerman)
Spesifikasi
Susunan roda AAR B-B
Klasifikasi UIC B' B'
Lebar trak 1.067 mm
Panjang 11.700 mm
Lebar 2.800 mm
Berat lokomotif 48 ton
Motor traksi 1 buah
Kecepatan maksimum 120 km/jam
Keluaran daya 1550 HP