Aditya Pradana :RAILFANS: Lokomotif Uap D52, loko uap tercepat di Indonesia

Senin, 05 November 2012

Lokomotif Uap D52, loko uap tercepat di Indonesia


D52 099 di Museum Transportasi, TMII
Mulai tahun 1950, DKA (Djawatan Kereta Api) mengadakan modernisasi lokomotif dengan membeli 100 lokomotif uap D52 dari pabrik Krupp (Jerman). 100 lokomotif D52 didatangkan secara bertahap pada tahun 1950 - 1955. Lokomotif D52 bersifat multiguna, artinya dapat dioperasikan untuk menarik kereta penumpang atau kereta barang baik di daerah datar maupun pegunungan. 10 lokomotif D52 berada di Sumatra Selatan dan sisanya berada di Jawa.
Kontruksi lokomotif uap D52 merupakan scaled down dari lokomotif uap BR 41 yang ada Jerman. Secara fisik, bagian depan lokomotif D52 terdiri dari ketel uap(boiler), ruang pembakaran, piston, batang penggerak dan roda penggerak, ditambah roda idle bila diperlukan. Sedangkan di bagian belakang terdiri dari kabin masinis dan tempat bahan bakar (batubara atau minyak residu). Lokomotif D52 memiliki susunan roda 2-8-2, artinya terdapat 4 roda penggerak serta 1 roda idle di depan dan 1 roda idle di belakang. Bahan bakar untuk lokomotif D52 dapat berupa batubara atau minyak residu. Minyak residu masuk ke tungku dengan menggunakan injector khusus sehingga pintu tungku tidak perlu dibuka-tutup. Kelemahan bahan bakar minyak residu ini adalah asap yang dihasilkan berwarna hitam pekat.
D52 dilengkapi dengan smoke deflector yang berguna untuk menciptakan arus udara yang mengangkat asap yang keluar dari cerobong, agar asap tidak menempel pada lokomotif dan mengganggu pandangan masinis. Lokomotif D52 memiliki panjang 20632 mm, berat 72 ton, daya 1600 HP (horse power) dan kecepatan maksimum 120 km/jam.
Lokomotif D52 digunakan untuk menarik kereta barang batubara di Sumatra Selatan. Sementara di Jawa, lokomotif D52 digunakan untuk penarik kereta barang atau kereta penumpang jarak jauh pada rute Surabaya - Yogyakarta - Purwokerto - Jakarta. Peran Lokomotif uap D52 sebagai penarik kereta penumpang jarak jauh mulai digantikan oleh lokomotif diesel BB301 yang datang pada tahun 1964. Lokomotif D52 juga menarik kereta api penumpang jarak menengah seperti pada rute Surabaya - Malang, Surabaya - Madiun, Surabaya - Yogyakarta dan Semarang - Yogyakarta.
Walaupun beroperasi masih kurang dari 30 tahun, lokomotif uap D52 ini kemudian tidak lagi dioperasikan sejak 1983 seiring dengan penggantian lokomotif uap dengan lokomotif diesel. Dari 100 lokomotif uap D52, saat ini hanya tersisa satu buah yaitu D52 099 yang saat ini dipajang di Museum Transportasi, Taman Mini Indonesia Indah (Jakarta).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar