Lokomotif BB301 adalah lokomotif diesel
tipe hidrolik yang dibeli dari pabrik Krupp (Jerman) dan mulai
didinaskan pada tahun 1964. Lokomotif ini didatangkan oleh PNKA
(Perusahaan Negara Kereta Api) sebanyak 10 unit pada tahun 1964, 35 unit
pada tahun 1965 dan 5 unit pada tahun 1970, sehingga total berjumlah 50
unit. PNKA membeli lokomotif ini untuk menggantikan peran
lokomotif-lokomotif uap yang memiliki kecepatan di atas 90 km/jam dan
untuk menarik kereta express. Lokomotif BB301 dapat digunakan untuk
menarik kereta penumpang atau gerbong barang baik untuk jarak pendek
maupun jarak jauh. Tahun 1964 – 1995 merupakan era keemasan lokomotif
ini karena saat itu lokomotif BB301 digunakan untuk menarik kereta
express.
Kereta express yang pernah ditarik BB301
antara lain Parahyangan (Jakarta – Bandung), Bintang Senja (Surabaya –
Solo – Semarang – Jakarta), Jaya (Surabaya – Cepu - Semarang – Jakarta),
Bandung Express (Surabaya – Yogyakarta - Bandung) dan Bima (Surabaya –
Yogyakarta – Jakarta). Selain itu, BB301 juga digunakan untuk menarik
kereta kelas ekonomi, antara lain Purbaya (Purwokerto – Yogyakarta –
Surabaya), Tumapel (Surabaya – Sidoarjo – Malang) dan Sri Tanjung
(Yogyakarta – Surabaya – Jember).
Lokomotif BB301 menjadi penarik utama
untuk berbagai kereta penumpang di jalan rel utama di pulau Jawa baik di
lintas utara (Jakarta – Cirebon – Semarang – Surabaya) maupun lintas
selatan (Jakarta – Bandung – Yogyakarta – Surabaya) sehingga lokomotif
BB301 menjadi icon perkeretaapian Indonesia pada tahun 1970 – 1980.
Lokomotif BB301 juga dapat dijumpai di Sumatra Utara. Lokomotif BB301
digunakan untuk menarik gerbong tangki (ketel) berisi bahan bakar minyak
atau minyak sawit pada rute Medan – Rantauprapat.
Lokomotif BB301 memiliki dua kabin
masinis. Lokomotif BB301 yang datang pada tahun 1964 dan 1965
menggunakan motor diesel Maybach Mercedez Benz sedangkan lokomotif BB301
yang datang pada tahun 1970 menggunakan motor diesel MTU MD 12V538
TB10. Namun pada akhirnya, motor diesel lokomotif BB301 yang datang
tahun 1964 dan 1965 diganti dengan notor diesel MTU MD 12V538 TB10 pada
waktu Overhaul pada tahun 1975. Lokomotif ini memiliki daya mesin 1500
(horse power) dan dapat mencapai kecepatan maksimum 120 km/jam serta
menggunakan transmisi hidrolik Voith L 630 r U 2.
Lokomotif BB301 memiliki berat 52 ton
dan memiliki gandar tipe BB artinya memiliki 2 bogie yang masing-masing
bogienya terdapat 2 roda penggerak sehingga lokomotif ini dapat melewati
jalan rel tipe ringan (R25 atau R33). Pada tahun 1984 dan 1998,
dilakukan repowering terhadap sebagian lokomotif BB301. Tujuan
repowering adalah untuk mengembalikan kinerja lokomotif seperti kondisi
awal/baru dan memperpanjang masa pakai lokomotif.
Karena keterbatasan suku cadang dan usia
yang semakin tua, dari 50 unit lokomotif BB301, saat ini hanya tersisa
14 unit lokomotif BB301 yang masih siap operasi yaitu BB301 08
(Sidotopo), BB301 09 (Sidotopo), BB301 11 (Sidotopo), BB301 12 (Jember),
BB301 14 (Medan), BB301 17 (Bandung), BB301 18 (Sidotopo), BB301 23
(Sidotopo), BB301 24 (Bandung), BB301 25 (Madiun), BB301 26 (Madiun),
BB301 28 (Jember), BB301 34 (Sidotopo) dan BB301 35 (Jember).
Saat ini lokomotif BB301 hanya digunakan
untuk dinas langsir dan menarik kereta penumpang pada rute jarak
pendek, seperti rute Sukabumi – Cianjur – Bandung, Surabaya –
Bojonegoro, Surabaya – Kertosono – Blitar dan Probolinggo – Jember –
Banyuwangi.
sumber : INDONESIAN HERITAGE RAILWAY
sumber : INDONESIAN HERITAGE RAILWAY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar