Photo Courtesy of Budi Bahariawan Sofyan |
Lokomotif BB300 adalah lokomotif diesel
tipe hidrolik yang dibeli dari pabrik Krupp (Jerman) dan mulai
didinaskan pada tahun 1958. Lokomotif ini didatangkan oleh DKA (Djawatan
Kereta Api) sebanyak 17 unit pada tahun 1958 dan 13 unit pada tahun
1959 untuk menggantikan peran lokomotif-lokomotif uap yang memiliki
kecepatan maksimum 75 km/jam (seperti lokomotif uap B13, B51, BB10,
C27). Lokomotif ini mampu beroperasi di jalan rel kategori kecil (tipe
R25 atau R33).
BB300 merupakan salah satu perintis
modernisasi lokomotif di Sumatra Utara dan Sumatra Barat, walaupun saat
ini sudah tidak ada lagi BB300 yang beroperasi di kedua wilayah
tersebut. Lokomotif ini digunakan untuk menarik gerbong barang atau
kereta penumpang pada rute jarak pendek. Lokomotif BB300 tersebar di
pulau Jawa dan pernah beroperasi pada rute Merak – Rangkasbitung –
Tanah Abang, Banjar – Maos – Kroya, Cilacap – Maos – Kroya, Banjar –
Cijulang, Semarang Poncol – Demak – Blora – Cepu, Solo Purwosari –
Wonogiri, Kutoarjo – Purworejo, Surabaya Kota – Malang – Blitar, Jember –
Panarukan – Banyuwangi dan Yogyakarta – Magelang.
Secara umum, lokomotif BB300 memiliki
bentuk yang klasik dan bahkan bentuk seperti ini masih dipergunakan
untuk lokomotif kategori sedang di Eropa. Bentuk lokomotif BB300 yang
persegi sederhana, dengan lampu bulat yang diapit dua penutup semboyan.
Lokomotif ini hanya memiliki 1 kabin masinis. Untuk spesifikasi teknis
mesin, motor dieselnya bertipe (MB) 820 B – Maybach Mercedes Benz, berat
36 ton, daya 680 HP (horse power) dan dapat mencapai kecepatan maksimum
75 km/jam serta menggunakan transmisi hidrolik Krupp 2 WZLI - 15. Pada
tahun 1984, dilakukan repowering pada lokomotif BB300. Tujuan repowering
adalah untuk mengembalikan kinerja lokomotif seperti kondisi awal/baru
dan memperpanjang masa pakai lokomotif.
Lokomotif BB300 memiliki keunggulan
dapat digunakan pada jalan rel yang tergenang oleh air. Keunggulan
lokomotif diesel tipe hidrolik adalah menggunakan mesin diesel hidrolik
yang menghubungkan transmisi gardan (mesinnya di atas roda) ke roda gigi
(gear box). Ini berbeda dengan lokomotif diesel tipe elektrik yang
menggunakan tenaga motor (motor traksinya berada didekat roda).
Lokomotif diesel tipe elektrik jika melewati genangan air akan mudah
korsleting dan bisa macet saat melintas di jalan rel yang terkena
banjir.
Karena keterbatasan suku cadang dan usia
yang semakin tua, saat ini lokomotif BB300 hanya difungsikan untuk
dinas langsir di Manggarai, Bandung, Kutoarjo, Solo Balapan dan
Cepu. Dari 30 unit lokomotif BB300, saat ini hanya tersisa 6 unit
lokomotif BB300 yang masih siap operasi yaitu BB300 01 (Manggarai),
BB300 06 (Kutoarjo), BB300 13 (Solo), BB300 16 (Kutoarjo), BB300 24
(Cepu) dan BB300 29 (Solo).
sumber : INDONESIAN HERITAGE RAILWAY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar